PPIA Newcastle |
PPIA (Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia or
Indonesian-Australian Student Society) is an Indonesian
student organization of Newcastle University, Australia.
The members are mostly Indonesian Student and community,
but anybody including Australian who wants to make friends
and know Indonesian culture are welcomed to join.
Our club promotes Indonesian socio-cultural heritage, and
promotes friendship through many activities.
Most activities are social functions such as welcoming for
new student and farewell for just graduated student, BBQ,
and Indonesian Independence celebration.
PPIA-NC is actively involved in many activities run by
University such as Cultural Awakening, and United Games.
We also hold many social functions such as gathering for
new student, BBQ, seminars, sport-for-fun and Indonesian
Independence celebration.
Come and join us!
PPIA-NC committee
email: ppianc@gmail.com
|
Daftar Link Penting |
KBRI Canberra
Konjen Sydney
PPIA NSW
|
Contributors |
|
Daftar Blog |
PPIA James Cook Univ.
PPIA Tasmania
Australia's Vineyards
Australia in Pics
LayarTancap Blog
Rino's Blog
Hendragst's Blog
bayuh.com
|
Archives |
|
|
Thursday, August 11, 2005 |
Kepekaan Jender (1) |
oleh: RindangiAku
Kepekaan jender (gender sensitive) adalah jargon baru yang tidak semua orang berupaya untuk mengerti dan sikap peka jender memiliki sejarahnya sendiri. Tergantung pada perkembangan negara dan budaya masing-masing orang.
Pada waktu memasuki usia sekolah dasar, anak-anak mulai mengerti peran sosial yang diberikan oleh jenis kelaminnya. Anak perempuan yang sejak kecil dilatih bermain boneka akan bermain ala perempuan besar yaitu main masak-masakan, ibu guru-ibu guruan dan anak laki-laki akan juga bermain bola dan kegiatan olah raga yang menguras tenaga dan suara.
Di Australia, kepekaan jender anak sangat tinggi, begitu memasuki kelas 1 sekolah dasar, sekilas aku amati anak perempuan akan berkelompok dengan anak perempuan lainnya dan anak laki-laki akan bermain dilapangan atau bergerombol dengan sesama jenisnya. Peraturan yang menyangkut kepekaan jender dipatuhi sehingga tidak ada anak laki-laki yang berani memasuki toilet anak perempuan atau sebaliknya. Kepekaan jender yang sangat tinggi ini sedang aku dipertanyakan.
Ingatanku menerawang pada tahun 70, masa memasuki sekolah dasar dan saat itu anak laki-laki dan perempuan sering bermain bersama. Permainan anak perempuan selalu tersedia seperti bola bekel, bermain congklak atau melompat dengan jalinan karet, tetapi bukan berarti anak laki-laki tidak boleh ikut permainan itu. Kadang permainan silang anak laki-laki dan anak perempuan biasa terjadi, 1 anak perempuan melawan 1 anak laki-laki atau 2 melawan 1 atau 2 lawan 2 atau segerombolan anak bermain petak umpet tanpa pembeda yang satu mengenakan rok dan yang lain bercelana. Tidak ada yang aneh pada zaman itu.
Bukan pula suatu keanehan pada hari krida, biasanya hari sabtu, setiap anak disekolah dasar di Indonesia ikut membersihkan arena sekolah. Bagian yang paling sulit dibersihkan adalah kamar kecil alias toilet, anak laki-laki akan menolak membersihkannya sementara merekalah yang secara praktis menyebabkan bau akibat kurangnya siraman air dalam situasi toilet yang seharusnya digunakan dengan berjongkok. Kembali aku ingat, pada masa itu dan situasi semacam ini perlu dipertanyakan kembali dimanakah sumber ketidakpekaan jender anak bangsa yang pernah mengagung-agungkan Pancasila ini.
Aku belum bisa menjawab pertanyaanku sendiri. |
posted by PPIA Newcastle @ 1:21 AM   |
|
|
|
|
Wonderful and informative web site. I used information from that site its great. Radar detector legal state Sex pictures free toon pics lung cancer Kenneth cole jackets Craps felt table 2002 chrysler prowler Play video keno Body kit sc300 lexus humidifier decorative Renault clio fuel injection Sears toy tractor Bets paid teachers in texas Blocker enterprise software spam 2001 cadillac dts stationery gifts Camping les peupliers Vet business card Ejaculation disorder with lexapro Use sauna