Perhimpunan Pelajar Indonesia Newcastle - Australia
(Indonesian-Australian Student Society Newcastle)
PPIA Newcastle
PPIA (Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia or
Indonesian-Australian Student Society) is an Indonesian
student organization of Newcastle University, Australia.
The members are mostly Indonesian Student and community,
but anybody including Australian who wants to make friends
and know Indonesian culture are welcomed to join.
Our club promotes Indonesian socio-cultural heritage, and
promotes friendship through many activities.
Most activities are social functions such as welcoming for
new student and farewell for just graduated student, BBQ,
and Indonesian Independence celebration.
PPIA-NC is actively involved in many activities run by
University such as Cultural Awakening, and United Games.
We also hold many social functions such as gathering for
new student, BBQ, seminars, sport-for-fun and Indonesian
Independence celebration.
PPIA Newcastle dan Indonesian Community sekali lagi berpartisipasi di Australia Day, 2008. Bertempat di Foreshore Newcastle, makanan Indonesia di jual bersaing dengan makanan ethnik lain dari India, Philipina, Macedonia, dll. Selain itu teman-teman dari Indonesian Community ikut berpartisipasi di panggung budaya dengan tari Kipasnya. Sementara itu teman-teman dari PPIA Newcastle beraksi dengan tari Saman. Para penari terdiri dari mahasiswa Newcastle, juga termasuk keluarga. Turut hadir dalam acara ini rombongan dari Sydney yang dipimpin oleh Pak Konjen.
20 Desember 2007, PPIA Newcastle mengadakan acara perpisahan untuk Pak Heri atau dokter Heri dari makasasar yang telah menyelesaikan Master Degree-nya. Pada saat yang bersamaan rombongan dari Konsulat Jenderal (Konjen) Sydney juga datang. Bu Opie (Siti Sofia Sudarma) yang bertanggung jawab masalah Information, Social & Cultural Affairs akan segera kembali bertugas di Indonesia. Pengganti sementaranya, Bu Sylvi (Sylviati Suyadi), juga turut datang mendampingi.
Acara dibuka oleh Pak Didiek, dan segera diikuti dengan makan siang bersama. Sesudahnya dilanjutkan dengan sepatah dua patah kata sambutan dari Bu Rita (wapres PPIA), Bu Opie, Bu Sylvi, Pak Heri, Bu Rona, dan Bu Catherine. Dan setelah pemberian foto kenang-kenangan dari PPIA untuk Pak Heri dan Bu Opie, dilanjutkan dengan foto bersama.
71. Di kafe yang hampir tutup Kita singgah melengkapkan kenangan Yang penghabisan memanggil Meski nyaris kuyup dan gigil Oleh hujan penghujung tahun Yang meraung di paruh malam Sejak menjejak senja Cangkir kopi erat mendekap hangat Cengkraman jemari hitam kita Sloki teh keemasan boleh cemas menanti Menawarkan tajam pahitnya Tetapi pramusaji yang manis itu Masih tak kunjung letih Tersenyum ramah seolah menyajikan janji Namun kafe memang lebih lengang waktu itu Dengan cahaya yang telah memberat Dari lampu yang setengah melamun Mungkin juga merabun buta oleh kantuknya Namun kuta yang kelam dan tua Masih senantiasa bertahan dalam setia Berbisik dari balik gerimis yang tempiasnya Memburamkan kaca jendela Membiaskan pendar warna Seakan ingin membersihkan cerita Dari dusta di brosur wisata Ah, sengkarut dunia yang renta Jerit tengkar derita insan yang fana Diselingi teriakan para maniak yang gemar merakit bencana, Dan percaya punya hak rencanakan kiamat lebih mula Sedangkan kita kerap hanya terpana tanpa daya Seperti sartre yang sibuk hilir mudik Di dalam tempurung kepala Antara ada dan tiada Juga beatles yang kali ini entah mengapa Agak memelas sayu bernyanyi Dan sajak-sajakku yang murung sunyi Dua lelaki di sudut ruang temaram itu Sejak tadi bertukar kisah dengan suara rendah mesra Adakah mereka sepasang kekasih yang sedang kasmaran Dan tengah menyusun janji-janji Tetapi kuta masih berbisik juga Pun ketika seorang pria Bergegas pergi menunggangi vespa butut Setelah menyerahkan heroin Di sela lipatan majalah Berapa sumbu nikotin sudah disulut Membatin di pembuluh darah dada Ini malam terakhir sebelum penerbangan kedua Mari kita cari ari di selarut ini Hujan telah berhenti sedari tadi Maka bertiga di tepian kolam yang masih baru birunya Kita pun telentang haru menyaksikan Konstelasi bintang dan samar kabut galaksi Di hujung jauh rentang bimasakti Menelanjangi nanar masa lalu, ranting silsilah, Membiarkan mimpi-mimpi terhuyung kesepian Lalu termangu lesu di bibir tidur memutih letih Dari fajar dini hari tinggal sebentar lagi Ari, rudi, biar sepanjang bentangan 1000 tahun Ini kali yang pertama sekaligus terakhir Kita bisa bersama Begini
Seperti engkau kukenal melambai dan memanggil Menghampir sesampai tapal penanggalan, antara april Dan mei, dengan sengal dingin menggigit gigil
Hingga hijau warna hutan kecil jadi bersalin Kuning, jingga, merah, juga suasa, dan hingar burung terdengar lain Melengking ke arah cuaca, namun terasa lebih murung, mungkin
Meratap oleh ulah musim yang dikirim genapi Upacara purba. Tetapi senyap sepimu menyekap surup hari; Malam tumbuh kian larat lagi sedangkan redup pagi
Bertambah lambat, dari tiga kerat Bulan yang sembab seolah selimut bulu, memberat Disebabkan basah lembab dan gelap kelabu. Namun lihat,
Seperti ikal dedaun digelung surya Tak mengeluh, bagai kelopak kemboja Mengilaukan igal kilat terakhirnya
Saat tanggal berluruhan lalu terserak di tepian jalan Aku pun akan tinggal tegak diam, membiarkan Jemarimu kelak menelanjangi kelamku, kekal, perlahan.
Buat yang belum tahu, ebay.com.au, adalah salah satu alternatif belanja yang bisa dilakukan di internet. Proses belanja nya mirip proses lelang atau auction di dunia nyata. Proses lelang di internet ini sangat menguntungkan dari sisi waktu karena kita bisa melakukannya kapan saja kita mau, dan juga masalah lokasi tidak jadi masalah. Yang penting komputer terhubung melalui internet.
Layanan ini sudah saya kenal sejak 1998, waktu saya masih di Indonesia, dan saat itu juga carding fraud masih belum ada atau tepatnya mungkin relatif banyak yang belum tahu. Carding fraud ini kejahatan lewat pembayaran kartu kredit yang tidak sah alias dilakukan bukan oleh si pemilik kartu kredit.
Karena tidak punya kartu kredit, saya minta tolong temen untuk melakukan bid atau penawaran buat mendapatkan sebuah tas komputer targus, yang saat itu sangat mahal di Indonesia. Hasil dari bid terakhir, saya harus bayar sekitar 800 ribu rupiah sudah termasuk ongkos kirim. Harga sebesar itu termasuk murah karena harga tas aslinya sekitar dua kali harga lelang itu. Ketiadaan kartu kredit, tidak memungkin nge-bid dengan leluasa, masak sih harus nebeng teman terus..
Setelah dua tahun di Australia saya baru berani nge-bid di ebay. Ternyata nge-bid juga ada seninya. Mulai dari survey harga, hingga waktu saat kita akan meletakkan bid kita. Tanpa mengerti harga, buat saya akan sulit untuk menetapkan budget yang harus dianggarkan. Setelah tahu harga, budget disiapkan, ternyata masih belum cukup untuk memenangkan suatu item. Ternyata saya juga harus serius untuk menjaga item itu hingga detik terakhir. Karena siapa tahu tawaran atau bid dari orang lain telah melebihi budget saya, sehingga harus pikir ulang untuk anggarannya.
Bila anggaran ternyata masih melebihi dari bid yang sedang aktif, ada tips lain menganjurkan untuk tidak meletakkan anggaran kita pada saat waktu penawaran masih panjang. Memang proses lelang di ebay sedikit unik, yang tidak ada pada lelang biasa. Proses lelang yang biasa mengharuskan kita hadir di tempat dan ketika proses lelang di mulai, kita akan selalu dapat melihat tawaran terakhir dari lawan kita. Tapi di ebay, tawaran terakhir dari seseorang bidder tidak bisa kita lihat. Jadi misalnya harga yang aktif di Ebay adalah 100 dollar, kemudian misalnya si Fulan memasukkan 500 dollar. Ebay akan menampilkan si Fulan itu sebagai bidder tertinggi dengan jumlah yang ditampilkan 105 dollar. Kenaikan 5 dollar sudah di tentukan oleh pemilik barang. Selama bidder lain tidak memasukkan lebih dari 500 dollar, maka si Fulan tadi akan tetap sebagai bidder tertinggi, tapi tentunya nilai aktif yang di bid akan naik sesuai dengan tawaran tertinggi terakhir yang dimasukkan orang lain. Misalnya dimasukkan 330 dollar maka Ebay akan otomatis menentukan harga 335 dollar dengan Fulan tetap sebagai bidder tertinggi.
Jadi tips lain, adalah jika sudah punya rancangan anggarannya, jangan terlalu cepat memasukkannya ke Ebay. Karena bisa saja harga anggaran kita keburu di outbid oleh bidder lain, tentunya jika waktunya masih banyak. Jadi biasanya saya masukkan kurang dari satu menit sebelum waktu bidding berakhir. Inipun beresiko karena mungkin saja yang kita masukkan akan terlambat di terima Ebay. Jadi mengetahui kecepatan koneksi internet kita pun juga menjadi faktor penting.
Saya pernah nge-bid di komputer yang diperkirakan koneksi pemasukan bid nya memakan waktu sekitar 3 menit. Dengan perhitungan itu, saya masukkan bid 3 menit sebelumnya, dan tepat sekitar 10 detik sebelum bid berakhir, bid saya masuk, dan orang lain tidak punya waktu banyak untuk menaikkan bid hingga waktu bid berakhir.
Ada trick lain lagi untuk memasukkan jumlah yang dianggarkan. Tapi trick ini tidak significant walau bisa menguntungkan juga. Misalnya kita sudah menganggarkan 200 dollar, maka bid yang dimasukkan bisa 200.35 dollar, atau mungkin 200.10 dollar. Kenapa perlu dilebihkan 35 cent atau berapapun itu asal lebih dari 200 dollar? Karena ada kemungkinan bidder lain akan memasukkan angka 200 dollar, dalam hal ini Ebay masih akan menganggap kita sebagai bidder tertinggi, karena selisih beberapa sen itu. Jadi ketika orang itu masih memikirkan angka berapa yang membuat bid nya menjadi tertinggi, waktu bidding di harapkan sudah terlanjur selesai.
Tips terakhir inipun sebenarnya sudah banyak diketahui oleh orang yang senang nge-bid, jadi jika saya harus memilih antara memasukkan 200.35 dollar dengan 200.10 dollar, maka akan saya masukkan 200.35 dollar dengan anggapan jika bidder lain memasukkan 200.15 dollar saya masih tetap yang menang..
Demikian beberapa tips buat nge-bid... Kalau ada tips lain, mohon di share juga, lewat comment atau email ke saya ya...
PPIA Newcastle menyambut gembira kedatangan warga baru yang muncul di gosford dari keluarga Calvin & Cicilia Sondak. Berikut foto sang warga yang baru berumur kurang dari 2 jam (buat fotografer, ini model paling muda yang pernah di ambil).
Menuruti kebiasaan di Australia, bayi yang baru lahir diberikan 'name tag' lucu dengan gambar teddy bear seperti di bawah ini. Di situ tertera tanggal lahir 3 Oktober 2005, jam 17:14 (waktu Gosford tentunya), dengan berat 3.58 kg, dan tinggi 50 cm.
Dan berikut foto bapaknya dan teman-teman baru si bayi yang kebetulan bisa hadir. Niat awal kunjungan teman-teman PPIANC ini ingin menengok ibu si bayi yang akan melahirkan, tapi berujung jadi ikut menyambut kedatangan warga baru ini di Rumah Sakit Gosford. Sayang pada kesempatan yang sempit itu ibu dari sang bayi yang belum bernama ini, tidak bisa ikut di foto karena masih dalam perawatan akibat operasi sebelumnya.
"Indonesia tanah air beta Pusaka abadi nan jaya Indonesia sejak dulu kala Tetap dipuja puja bangsa
Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata"
Sudah lama aku tidak dengar lagu itu, ketika mendadak teman kerja satu ruangan yang dari negara Cina menggumamkan irama lagu itu. Jangan-jangan aku salah dengar, kemudian aku minta dia untuk menyanyikan lebih lengkap, dan bernyanyilah dia. Persis iramanya, tapi tentunya dalam bahasa Cina.
Aku sering menyanyikan lagu itu dulu waktu masih SD dan SMP. Sering dinyanyikan entah di upacara bendera ataupun di dalam kelas. Waktu itu menyanyikan lagu tersebut rasanya biasa-biasa saja. Tapi sekarang terasa agak beda. Liriknya terasa menyentuh. Menyentuh rasa sekaliguskan memilukan hati. Apakah Indonesia saat ini masih tetap di puja-puja bangsa? Kalau melihat kekayaan alamnya sih, siapa yang tidak ngiler. Tapi jika melihat sebagian anak bangsa yang masih berkelahi dengan sesamanya, saudara sendiri, satu daerah, belum lagi persoalan budaya Korupsi, Kolusi, dll dll, wah siapa yang tidak malu. Di bait terakhir dari lagu itu membuat aku teringat kalau saat ini masih terdampar di negeri orang. Walaupun semua hal lebih modern di negeri ini, tapi terasa panggilan tanah air masih lebih kuat. Rasanya tepat sekali ungkapan di kalimat terakhir lagu itu.
Kembali ke masalah gumaman lagu temanku itu, ternyata lagu tersebut di Cina di perdengarkan sebagai lagu romantis yang sempat populer sekitar tahun 2000. Nah lho.. ternyata ada juga yang mengadopsi lagu nasional kita. Tapi berarti memang dahsyat gubahan lagu Ismail Marzuki ini.
Kepekaan jender (gender sensitive) adalah jargon baru yang tidak semua orang berupaya untuk mengerti dan sikap peka jender memiliki sejarahnya sendiri. Tergantung pada perkembangan negara dan budaya masing-masing orang.
Pada waktu memasuki usia sekolah dasar, anak-anak mulai mengerti peran sosial yang diberikan oleh jenis kelaminnya. Anak perempuan yang sejak kecil dilatih bermain boneka akan bermain ala perempuan besar yaitu main masak-masakan, ibu guru-ibu guruan dan anak laki-laki akan juga bermain bola dan kegiatan olah raga yang menguras tenaga dan suara.
Di Australia, kepekaan jender anak sangat tinggi, begitu memasuki kelas 1 sekolah dasar, sekilas aku amati anak perempuan akan berkelompok dengan anak perempuan lainnya dan anak laki-laki akan bermain dilapangan atau bergerombol dengan sesama jenisnya. Peraturan yang menyangkut kepekaan jender dipatuhi sehingga tidak ada anak laki-laki yang berani memasuki toilet anak perempuan atau sebaliknya. Kepekaan jender yang sangat tinggi ini sedang aku dipertanyakan.
Ingatanku menerawang pada tahun 70, masa memasuki sekolah dasar dan saat itu anak laki-laki dan perempuan sering bermain bersama. Permainan anak perempuan selalu tersedia seperti bola bekel, bermain congklak atau melompat dengan jalinan karet, tetapi bukan berarti anak laki-laki tidak boleh ikut permainan itu. Kadang permainan silang anak laki-laki dan anak perempuan biasa terjadi, 1 anak perempuan melawan 1 anak laki-laki atau 2 melawan 1 atau 2 lawan 2 atau segerombolan anak bermain petak umpet tanpa pembeda yang satu mengenakan rok dan yang lain bercelana. Tidak ada yang aneh pada zaman itu.
Bukan pula suatu keanehan pada hari krida, biasanya hari sabtu, setiap anak disekolah dasar di Indonesia ikut membersihkan arena sekolah. Bagian yang paling sulit dibersihkan adalah kamar kecil alias toilet, anak laki-laki akan menolak membersihkannya sementara merekalah yang secara praktis menyebabkan bau akibat kurangnya siraman air dalam situasi toilet yang seharusnya digunakan dengan berjongkok. Kembali aku ingat, pada masa itu dan situasi semacam ini perlu dipertanyakan kembali dimanakah sumber ketidakpekaan jender anak bangsa yang pernah mengagung-agungkan Pancasila ini.
Seorang pengusaha yang menghabiskan akhir pekannya
oleh: RindangiAku
Seorang pengusaha yang menghabiskan akhir pekannya dengan memancing pakai perahu di sebuah danau, menemukan sebuah botol yang terapung dan tertutup rapi yang segera dihampiri dan diambil oleh sang pengusaha.
Penasaran..., si pengusaha membuka tutup botol, lalu tiba-tiba dari dalam botol keluar asap yang selanjutnya menebal dan mejadi Jin raksasa yang mengambang di depan si pengusaha.
"Terimakasih tuan, tuan telah membebaskan saya, untuk ini tuan silahkan meminta tiga permintaan, saya akan mengabulkannya" kata Jin, seperti format biasa tanda terimakasih Jin yang dibebaskan oleh manusia.
Setelah kagetnya reda, si pengusaha itu terdiam sejenak lalu dia berkata, "Baiklah Jin saya ingin tahun ini tiga kejadian besar terjadi di negeri saya Indonesia ini, pertama saya ingin nilai tukar rupiah di negeri saya ini kembali menjadi Rp. 2500 per 1 dollar US nya, kedua saya mau semua uang hasil korupsi baik oleh swasta ataupun pejabat pemerintah dikembalikan kepada rakyat dan semua pelakunya dipenjarakan, ketiga saya ingin hukum benar-benar bisa ditegakkan di negeri saya ini."
Sang Jin berpikir sejenak kemudian, menggeleng-gelengkan kepala, pelan-pelan jasadnya kembali menjadi asap lalu berkumpul masuk kedalam botol itu kembali. Dari dalam botol si Jin berseru, "Tuan, tolong botolnya ditutup kembali!!."
Belajar memang berat, tetapi secara fisik tidak cukup berat untuk membakar kalori yang menumpuk. Yang namanya mahasiswa, kalau lagi stress, makan merupakan salah satu pelarian. Akibatnya walau kerja keras dengan thesis, toh berat badan melesat dengan bombastis. Untuk menyeimbangkan kerja ‘mental’ dengan fisik, banyak mahasiswa mengambil pekerjaan mengantar pamflet. Mungkin lebih dari 50% mahasiswa Indonesia yang belajar di Newcastle Uni nyambi pekerjaan ini untuk alasan tersebut selain untuk nambah uang saku tentunya. Salah satu diantaranya adalah saya.
Sore itu, seperti biasa saya menuju area tempat ‘jalan-jalan saya’. Setelah memarkir mobil, saya mengeluarkan tas ransel saya yang berisi berbagai macam katalog. Di sore hari seperti itu biasanya ada beberapa anak-anak yang bermain sepeda di depan rumah mereka, dan mereka selalu menyapa dengan riang. Beberapa anak perempuan bahkan membantu saya memasukkan katalog di kotak surat tetangganya. Orang dewasa pemilik rumah yang melihat saya memasukkan katalog di mailboxnya selalu berteriak ramah ‘Thankyou’ Ada seorang bapak yang selalu menunggu saya untuk memberi satu kaleng minuman ringan. Ada seorang ibu tua yang sengaja menghentikan saya hanya untuk mengatakan” I like your hair’. Ada juga seorang nenek yang selalu menunggu saya untuk menceritakan perkembangan kesehatan suaminya yang sedang sakit.
Bukan hanya itu. Ada hal lain lagi yang membuat saya selalu menunggu jadwal saya mengantar katalog. Yang paling saya nikmati adalah bermain kucing-kucingan dengan seekor anjing. Kok bisa?
Ada sebuah kotak surat yang selalu ditunggui oleh seekor anjing yang besar dan berbulu tebal. Tidak seperti anjing-anjing lain yang biasanya ramah (seperti pemiliknya) anjing ini agak gila hormat. Begitu mengetahui kedatangan saya, dia akan melompat-lompat sambil menggonggong dengan ributnya. Begitu besarnya dia, sekali lompat saja sebenarnya dia bisa keluar pagar. Tapi itu tidak pernah dilakukannya. Dia hanya berusaha mengancam saya agar tidak memasukkan katalog di mailbox yang dijaganya. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa dia punya power. Awalnya saya ketakutan dan saya melampaui rumah itu. Tapi kemudian saya mencoba menaklukkannya dengan menyapanya, memujinya dan bicara ramah padanya. Ternyata dia takluk dan membiarkan saya menjalankan pekerjaan saya. Tetapi kemudian saya tertantang untuk mencoba memasukkan katalog tanpa harus menyanjungnya. Kebetulan sore itu dia sedang tidak kelihatan. Cepat-cepat saya masukkan katalog. Belum masuk sepenuhnya tiba-tiba dia datang dengan marahnya. Dia melompat dan mengambil katalog itu dengan mulutnya dan membanting-bantingkan ke tanah berulang-ulang. Dia benar-benar murka. Saya berlalu dengan perasaan puas karena bisa mengalahkannya.
Hari-hari berikutnya, saya selalu tertantang untuk bisa memasukkan katalog di mailbox itu tanpa sepengetahuan si anjing besar. Kalau saya melihat dari kejauhan dia ada didekat mailboxnya, saya akan beralih ke area lain dulu. Saya berusaha untuk mencari kesempatan untuk bisa mengalahkannya. Saya sangat menikmati permainan kucing-kucingan dengan seekor anjing.
Di negara maju seperti Australia, memang terlalu sedikit kesempatan bermain kucing-kucingan. Malah bisa dikatakan tidak ada. Semua peraturan jelas, dan setiap don’t (larangan) pasti ada do (kondisi boleh)nya. Misalnya “ Don’t be a tosser” (dilarang buang sampah sembarangan), dan dimana-mana ada tong sampah dua macam (satu untuk sampah biasa dan satu lagi untuk sampah yang bisa di daur ulang). Ada juga larangan merokok di suatu tempat umum, tapi ada ruangan khusus tidak jauh dari sana dimana perokok bisa menikmati rokoknya. Ini adalah contoh peraturan yang bijaksana.
Dinegara kita tercinta ada banyak larangan, tapi tidak ada tempat ‘bolehnya’. Ada banyak tulisan “Dilarang membuang sampah sembarangan” , tetapi tidak ada tong sampahnya. Terpaksa kita bermain kucing-kucingan. Yang penting tidak dilihat aparat, buang sampah sembarangan tidak masalah. Juga tanda “Dilarang berjualan disini” padahal tempat itu strategis bagi para PKL. Maka para PKL tersebut belajar menjadi pemain kucing-kucingan yang ulung dengan TIBUM. Ada terlalu banyak contoh yang sebenarnya mendidik bangsa kita untuk pintar main kucing-kucingan. Dan saya cukup puas dengan kebiasaan main kucing-kucingan hanya dengan seekor anjing.
"...abis kalo kelamaan di newcastle apalagi aku yang tinggal di jesmond bisa jadi kayak si kabayan ke kota."
:) tapi memang di bandingkan dengan Sydney maka Newcastle benar-benar kota kecil. Tapi tahukah anda kalau kota Newcastle sebenarnya adalah termasuk kota besar jika dilihat dari populasi penduduk Australia. Kota ini menempati urutan ke delapan setelah Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth, Adelaide, GoldCoast dan Canberra yang memang adalah 'capital cities' nya, kecuali GoldCoast.
Saya sebut saja kota 'besar' karena memang masih ada lebih 100 kota lain yang populasinya jauh di bawah Newcastle. Banyak 'kota' hanya seukuran suburb 'Jesmond + Wallsend' sehingga dalam waktu singkat bisa jalan kaki dari suatu pinggir kota ke pinggir lain dalam arah berbeda.
Gosford dan Wollongong menyusul di bawah Newcastle. Bahkan kota yang lebih 'terkenal' dari Newcastle seperti Hobart dan Darwin berada di bawah Newcastle.
Populasi di Newcastle sekitar 270 ribu, sedangkan Sydney kira-kira 3.2 juta. Banyak kota kecil lainnya yang 'hanya' memiliki penduduk 10 ribu - 30 ribu orang. Ilustrasi di bawah menunjukkan kalau masih banyak kota-kota kecil lain. Perhatikan juga bnadingan ukuran lingkaran antara Sydney dengan Newcastle.
Total penduduk Australia saat ini diprediksi sudah melebih 20 juta (sumber http://www.abs.gov.au/). Dengan statistik kelahiran setiap 2 menit 4 detik, dan kematian setiap 3 menit, 53 detik.
Kembali ke persoalan Kabayan, jadi Newcastle itu desa apa kota ? hehehe..
(Pak Rizal adalah mantan Student Newcastle yang sudah meraih PhD nya tahun 2002, saat ini beliau dikenal sebagai ahli penyakit menular (epidemiologi dari FKM UI). Namanya cukup banyak muncul di koran spt berita ini. Selain itu beliau dulu dikenal sebagai jago nari, ahli masak, hobby fotografi, dan juga konsultan kesehatan para mahasiswa di Newcastle. Sehingga tips ini tidak diragukan lagi manfaatnya).
I. Pokok.
Perjalanan dalam rombongan besar akan sangat menyenangkan, tapi bisa juga menjadi tidak menyenangkan karena faktor kesiapan mental, kesiapan fisik dan ketidak tahuan. Kita harus tahu apa yang akan kita hadapi dalam perjalanan, siap menghadapi segala sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan, dan kembali ke Newcastle dalam keadaan menyenangkan. Yang terpenting dari semuanya adalah kesiapan mental, menjaga mental rombongan agar tetap dalam suasana senang.
1.1. Persiapan Yang Baik
Motto pramuka selalu baik: Siapkan diri anda dan keluarga anda, baik secara mental maupun fisik sebelum berkemas sesuai dengan tujuan perjalanan. Bikin checklist: pergi 3 hari : Bagaimana mengatur makan dalam 3 hari ini; makan pagi, makan siang dan makan malam. Makanan apa yang bisa dibawa, makanan apa yang bisa beli di jalan. Makanan apa yang bisa disiapkan bersama. Inilah saatnya membawa coklat, makanan kecil, buah, untuk makanan selang dalam perjalanan.
Pakaian yang cocok di daerah dingin; baju dalam termal, jumper., jaket tebal, sal, topi koplo, dan sarung tangan. Jangan lupa kaos kaki tebal cadangan, karena kalau anda tidak memakai sepatu khusus, air salju akan merembes lewat sepatu anda dan membasahi kaos kaki. Inilah saat yang tepat menggunakan kacamata hitam, menghindari sinar UV yang tajam. Menyewa pakaian khusus di Snowy Mountain tentu baik tergantung dana.
1.1.1. Kesehatan
Perjalanan tiga hari memberi perubahan terhadap aktivitas, pola tidur, pola makan yang semuanya mempengaruhi aktivitas anda. Yakinkan anda dan keluarga dalam keadaan sehat. Dan kalau sakit, tentu harus membawa obat. Berangkat pagi hari, berarti harus bangun pagi, mandi, sarapan pagi. Ada baiknya, semua barang sudah siap malam hari, mana yang mau dimasukkan ke bagasi, mana di atas mobil, mana yang akan dipakai pagi hari. Jangan tidur larut malam, karena daya tahan tubuh akan rendah esok harinya. Obat-obatan yang perlu dibawa : obat mual/diare; obat alergi ; obat pusing/nyeri; obat tetes telinga; band-aid. Tentu bagi anda yang astma; obat semprot harus dibawa.
1.1.2. Kesiapan Rombongan
Ketua rombongan perlu mengetahui kemampuan dan kondisi anggota rombongannya. Beberapa kali pertemuan perlu diadakan untuk mematangkan rencana dan mengantisipasi tantangan yang ada serta membagi tanggung jawab. Siapa yang berfungsi sebagai petugas medik (PMR), yang masak, pemandu perjalanan, pengatur acara kebersamaan, pengatur kesiapan tempat tinggal, ahli peralatan dan listrik rumah tangga serta pengawas kelengkapan anggota di kendaraan. Semua panitia harus bisa berkomunikasi, dengan hand phone. Tentu pastikan hand-phone sudah di recharge. Peralatan yang dibutuhkan bersama tentu harus disiapkan seperti; piring dan gelas disposible dan keperluan makan lainnya, gitar, tape/cd, kartu remi/gaple, Ada baiknya panitia mengeluarkan memorandum berisi ketentuan-ketentuan pergi bersama yang harus dipatuhi semua peserta; soal ketepatan waktu, pengaturan tempat tinggal, penggunaan kamar mandi bersama dan tentu tentang pengaturan pembiayaan.
1.1.3. Penelitian tempat Tujuan
Tahu lebih detail tentang motel dan tempat-tempat yang akan dikunjungi, tentu lebih baik sehingga kita bisa mengantisipasi keadaan. Pengaturan tidur dan kemungkinan perubahan-perubahan tentu harus diantisipasi sebelum berangkat. Faktor bujangan, dan keluarga tentu harus dimasukkan kedalam perhitungan pengaturan. Juga kalau ada bayi. Toleransi yang tinggi sangat dibutuhkan dalam melakukan perjalanan dalam rombongan, terutama dalam memakai fasilitas bersama, seperti tempat tidur dan kamar mandi. Pemberian informasi detail kepada peserta tentu akan sangat baik.
1.1.4. Perencanaan
Bagi perjalanan dalam tiga kategori; fase menuju; fase objektif dan fase pemulihan. Bikin jadwal rinci tujuan tiap phase dan estimasi waktu yang dibutuhkan, waktu berangkat-waktu tiba dan berapa lama di suatu tempat. Pertimbangkan tentang tingkat kecapekan peserta, jangan terlalu ambisius dengan jumlah tempat yang dikunjungi. Pantau kemajuan dan siap dengan perubahan jika terjadi sesuatu, seperti mobil mogok atau ban pecah, tentu perlu penyesuaian. tiap fase. Siap menghadapi segala sesuatu yang salah. Apa yang akan dilakukan jika mobil mogok, apa yang dilakukan jika sesorang sakit, kalau grup hendak dibagi, bagaimana membaginya.
1.2. Peralatan
1.2.1. Pakaian : perlu yang pas tapi tidak ketat. Cukup untuk menahan dingin tapi cukup ventilasi tubuh. Pakaian berlapis yang terbaik untuk cuaca dingin. Sekali lagi kaos kaki cadangan dan sendal untuk antisipasi sepatu anda yang akan basah, topi koplo dan sarung tangan.
1.2.2. Alat komunikasi: hand phone akan sangat bermanfaat untuk komunikasi antar kelompok-kelompok kecil. Pastikan panitia punya nomor telepon peserta.
1.2.3. Kendaraan; no problem , sudah tersedia.
1.2.4. Alat permainan; bola, piring terbang, kartu remi/gaple,gitar, walkman,discman, dll.
1.2.5. Alat bantu; pisau serba guna, senter, korek api mungkin perlu.
1.2.6. Perlengkapan anak; tentu ibunya tahu, yang terpenting tentu makanannya, dan pampers.
1.2.7. Kebutuhan pribadi; sikat gigi, odol, sampo,sabun, handuk kecil, dan jumlah celana dalam yang cukup untuk tiga hari (susahkan nyucinya). Jika terdesak, pakai double side OK.
1.2.8. Kamera: Pastikan membawa baterai cadangan. Pastikan film mutar dengan benar. Gunakan film berkecepatan tinggi, ASA 200-400. Kalau memakai kamera kompak dengan flash, jarak jangan lebih dari 5 meter, karena kekuatan flash maksimal 5 meter.
II. MAKANAN
2.1. Kebutuhan makanan sesuai dengan aktivitas. Perjalanan 3 hari dengan berbagai perubahan keadaan dan perubahan pola makan dan tidur tentu harus diperhatikan. Jumlah kalori yang dibutuhkan tentu lebih dari biasanya. Perbanyak makan karbohidrat sederhana seperti coklat, ice cream. Perbanyak makan lauk (protein). Juga buah, terutama jeruk, perlu diperbanyak.
III. TEMPAT TINGGAL
3.1. Pengaturan tempat tidur: perlu toleransi tinggi untuk tinggal bersama. Mudah-mudahan cukup bantal dan selimut untuk semua orang.
3.2. Kamar mandi : tentu kita tidak bisa menggunakan kamar mandi lama-lama karena dipakai bersama. Tidak baik menjemur ‘ bendera’ di kamar mandi.
3.3. Kamar makan bersama: perlu ditentukan, terutama untuk makan pagi, dan makan malam. Makanan yang akan dihidangkan bersama perlu di cek tidak basi (karena disimpan dalam waktu lama), kalau basikan bisa celaka, bisa-bisa semua yang makan diare.
3.4. Ruang aktivitas bersama : baik kalau ada acara bersama waktu malam, kalau tidak bisa, ya diruang masing-masing. Merayakan yang berulang tahun pasti menyenangkan. Para artis amatir dan anak –anak semua bisa mengambil bagian dalam acara bersama.
IV. DALAM PERJALANAN
4.1. Keputusan untuk berangkat: Diatur panitia. Ada baiknya semua mentaati waktu, karena kalau satu terlambat, semua harus menunggu. Dosakan membikin orang menggerutu karena keterlambatan anda.
4.2. Perencanaan rute ; diatur panitia. Kalau anda punya usul atau keinginan lain tentu harus disampaikan kepada panitia. Prinsipnya rute untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan seseorang.
4.3. Pembagian kerja: Pergi bersama harus saling bantu. Panitia hanya menjaga agar sesuatu berjalan lancar dan terkoordinasi. Prinsipnya, semua harus saling bantu. Terutama yang bujangan, ngak ada salahnya menjadi bapak asuh/ibu asuh anak teman yang lain.
4.4. Di dalam bus : sebaiknya duduk ditempat yang tetap, kecuali sepakat bergantian untuk menjaga agar tidak bosan. Kantong plastik untuk sampah dan untuk muntah perlu disiapkan. Bagi yang gampang muntah, duduk di bagian depan bisa membantu. Kalau ada antimo, minum 1 jam sebelum perjalanan. Nyanyi bersama, main tebak tebakan, berbagi cerita tentu menyenangkan.
4.5. Berjalan di tempat wisata : Ada baiknya berjalan dalam rombongan kecil, 2 atau 3 rombongan dengan kepala rombongan yang selalu memantau anggotanya. Hal ini perlu untuk menghindari hilang atau keterlambatan. Kalau mau ke toilet atau mau pisah, agar lapor kepada kepala rombongan. Anak tentu harus dalam pantauan orang tuanya masing-masing.
4.6. Streching: Duduk yang lama di bus bisa membuat pinggang sakit, kaki kesemutan, leher pegal, bahu sakit, karena gerak yang terbatas dan aliran darah yang tidak lancar. Oleh karena itu, jika ada kesempatan berhenti, ambil kesempatan untuk keluar bus. Lakukan gerakan streching dan lari-lari kecil. Hal ini akan merelaksasi otot dan melancarkan peredaran darah. Ambil juga kesempatan untuk buang air kecil, karena bus tidak selalu bisa berhenti setiap saat.
V. PULANG
Pastikan barang yang dibawa tidak tertinggal. Ada baiknya punya catatan semua barang yang dibawa dalam sebuah checklist. Jadi pengecekan bisa dilakukan dengan mudah. Pastikan cukup makan dalam perjalanan pulang, karena waktu perjalanan cukup panjang. Makanan kecil saat pulang, sama pentingnya dengan waktu berangkat.
Sekian, selamat menikmati perjalanan yang menyenangkan.
Foto waktu acara wisuda'an International Student Juni kemarin. Acara yang kali ini tidak dimeriahkan oleh para penari Indonesia, dihadiri oleh dua wisudawan dari Indonesia, Yuli & Margono.
Tahun lalu, ada permintaan dari seseorang dari Indonesia untuk bergabung di mailing list PPIA Newcastle. Seperti biasa moderator akan menanyakan asal usul, niatan dan alasan untuk bergabung. Korespondensi awalnya berjalan lancar. Ia ternyata alumni dari Universitas Newcastle, yang sudah lulus sejak 1996, tapi entah kenapa nomor student yang diberikan tidak sesuai dengan standard penomoran student di sini. Akhirnya dari email ketiga baru terungkap bahwa alumnus ini bukan dari Newcastle Australia, tapi dari Inggris.
Memang setelah dilihat-lihat ternyata ada 10 kota Newcastle di dunia. Yang pertama di Australia, yang kedua di Inggris, yang ketiga di Canada. Sisanya ada di Amerika Serikat. Lucu juga, bahwa di satu negara bisa terdapat lebih dari satu kota dengan nama yang sama, walau untungnya terletak di negara bagian yang berbeda-beda. Tujuh sisanya ada di negara bagian California, Maine, Nebraska, Oklahoma, Texas, Utah dan Wyoming.
Dan syukurlah hanya ada 2 universitas Newcastle di dunia ini. Pertama University of Newcastle, Australia dan yang kedua University of Newcastle Upon Tyne, United Kingdom.
Bayangkan jika ada 10 Universitas Newcastle di seluruh dunia...
2005.02.04, originally uploaded by bayuhendra. Acara Australian Day yang di ikuti oleh para penari Saman. Tarian ini juga dipersembahkan sebagai ucapan terimakasih atas bantuan rakyat Australia atas bencana Tsunami yang menimpa Aceh.
Kesempatan untuk bertemu Pak Amien Rais di rumah Konjen, Rose Bay, Sydney. Waktu itu sih Pak Amien datang untuk tujuan kampanye PAN. Ia datang dengan rombongan besarnya. PPIA Newcastle datang memenuhi undangan Konjen. Pada kesempatan itu sempat di lakukan acara tanya jawab.